Disaster (Part 8)

By Diligent Class

Cerita sebelumnya

Saat Tiara mengantar Ambar untuk membuang air kecil di dekat tepi sungai ternyata ada sosok bayangan besar di tepi sungai lain. Setelah selesai Ambar penasaran sambil dan ingin mendekatinya. Meninggalkan Tiara yang menunggunya di dekat pohon besar.

“Siapa disana?” Ucap Ambar sambil ketakutan dan perlahan melangkahkan kakinya dan mendekati sosok bayangan besar hitam dan matanya yang berwarna merah darah itu. Saat Ambar akan mendekati sosok bayangan itu tiba-tiba saja… ada yang menepuk bahu Ambar dari belakang malam pun semakin mencekam… angin malam semakin kencang dan udara semakin dingin… Ambar menoleh ke belakang dengan perlahan. Sontak ia kaget dan semakin takut ternyata yang menepuk bahunya adalah rumput liar yang tidak sengaja mengenainya.

Ambar pun berteriak dan berlari menghampiri Tiara.

“Aaaaaa Tiara tolong!!!” Suara teriakan Ambar yang sedang berlari dan tergesa-gesa karena ketakutan.

“kenapa Tiara? Kamu dari mana saja!? Kenapa kamu meninggalkan aku sendiri di dekat pohon besar ini, di tempat yang gelap dan menyeramkan ini!” Kata Tiara sembari khawatir dan kesal terhadap Ambar.

“Maafkan aku Tiaraaa, tadi aku melihat ada sosok bayangan hitam, dan bermata merah ada di tepi sungai. Aku mencoba untuk mendekatinya, aku kira itu Roy adalah Roy. Tetapi dia menoleh ke arahku. Aku langsung berlari. Kata Ambar sambil gemetar dan ketakutan.

“Sudah, jangan berisik ayo cepat kita kembali lagi ke tenda, nanti yang lain khawatir karena kita tidak ada disana”. Ucap Tiara

Ambar dan Tiara pun kembali ke tenda, ternyata teman-teman yang lain sedang menunggu mereka.

“Darimana saja kalian berdua? Malam-malam begini, ini dihutan bukan di mall! Ini sudah tengah malam jika sesuatu terjadi pada kalian bagaimana!” Ucap Roy marah dengan nada tinggi.

“Kami berdua habis dari tepi Sungai, aku ingin membuang air kecil dan aku meminta Tiara untuk menemani ku tadi” maaf jika kita berdua membuat kalian khawatir.

“Sudah jangan marah-marah yang penting mereka berdua sudah kembali ke tenda biar esok pagi badan kita segar” kata Syafira..

“Ayo kembali lagi ke tenda masing-masing, sudah tengah malam tidak baik pamali, iya kan jef” kata Sabrina.

“Benar tuh kata Sabrina mendingan tidur kita lanjut besok pagi, kasihan mataku sudah lelah sudah 5 Watt, kaya lampu yang udah mau mati” kata Jefri.

Akhirnya mereka semua masuk ke dalam tendanya masing-masing, untuk melanjutkan tidur kembali.

Pagi pun datang, dipagi hari yang cerah diiringi kicauan burung riang gembira dan udara segar dipagi hari.

Mereka pergi ke puncak gunung gede untuk melihat sunrise dan menikmati keindahan alam, mereka mengambil beberapa gambar untuk mereka abadikan. Setelah selesai menikmati keindahan sunrise mereka pun sarapan pagi sambil mengobrol . Mereka mengisi tenaga untuk menelusuri keindahan- keindahan alam.

“Oh iya kita mau kemana nih, habis sarapan, kita jalan-jalan yuk kita nikmatin keindahan disini”kata Sabrina.

“Ayo mau kemana nih?” Kata Safira.

“Gimana kalo kita ke Curug Cibeureum, katanya Curug itu bagus banget dan namanya juga unik kita kesana aja ayo aku tau rute jalannya” kata Roy.

“Nah benar banget kutu di rambutku sudah berteriak ingin segera mandi, kulitku yang mulus ini ingin segera bertemu air” kata Jefri.

“Tapi disana tidak seram kan? Maksudku tidak ada hal-hal yang aneh gitu” kata Tiara.

“Masih aja percaya yang begituan, itu cuma Curug paling ada yang merhatiin kita pas lagi mandi Haha” kata Ambar.

“Hus kamu kebiasaan asal ngomong aja” kata Sabrina sambil memukul tangan Ambar.

“Cepat siap-siap rapihkan baju kalian kita on the way ke Curug sekarang, ayo cepat”kata Jefri sambil berlari-lari

Mereka pun berangkat menuju ke Curug, sambil menikmati pemandangan alam dengan diiringi kicauan burung dan udara yang sejuk sambil mengobrol dengan asyik dan melewati rute yang menyenangkan. Tidak disadari karena keasyikan mengobrol dan menikmati rute perjalanan mereka pun sampai di Curug Cibeureum.

“Waaaaah keren banget, udaranya sejuk kutu di rambutku sudah berteriak ingin segera berendam di air yang sejuk” kata Jefri sambil membuka baju, berlari lalu melompat ke dalam air.

“Dasar kembaran monkey” kata Ambar sambil mentertawakan Jefri

Mereka semua langsung menyimpan barang-barang yang mereka bawa dan langsung mandi di Curug, di saat mereka mandi tiba-tiba saja Tiara bertanya kepada Ambar…

“Ambar semalam kamu kenapa berlari sambil ketakutan?” Kata Tiara dan teman-teman sambil terheran-heran.

“Semalam saat kau mengantar ku, aku melihat ada sosok hitam besar dan matanya berwarna merah sedang memperhatikan kita dari tepi sungai” kata Ambar.

Disaat mereka membicarakan kejadian semalam tiba-tiba saja ada suara teriakan yang berasal dari belakang batu besar.

Kira-kira suara teriakan apa itu… Penasaran dengan cerita selanjutnya, simak terus ceritanya di part berikutnya… đź‘»

Cerita selanjutnya…


Tinggalkan komentar